Resensi Buku : Kiai Muslih Mranggen Sang Penggerak & Panutan Sejati

 

Bengkah.com - Sedulur pembaca bengkah.com, bagaimana kabrnya? Sehat bukan?, Alhamdulillah kita sudah memasuki bulan Ramadhan ya, Bulan yang penuh Ampunan, bulan yang semua kegiatan baik kita dilipatgandakan pahalanya.

Semoga Ramadhan tahun ini puasa kita berjalan dengan lancar tanpa suatu halangan apapun.

Kali ini kita akan membahasa satu buku yang sangan luarbiasa, semoga dengan membaca tulisan ini kita bisa belajar dari sosok ulama besar dari Mranggen ini.

Tanpa panjang lebar langsung saja kita baca secara sksama yuk

Judul Buku : Kiai Muslih Mranggen Sang Penggerak & Panutan Sejati
Penulis : Drs. H. Agus Fathuddin Yusuf, MA (dan tim penyusun)
Penerbit : Mimbar Media dan Futuhiyyah Press
Cetakan : Cetakan pertama 2020
Tebal : xxxvi + 396
ISBN : 978-602-52809-8-6


KH. Muslih Abdurrahman adalah musyid tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah yang mendapat gelar Syekhul Mursyidin dan Abul Masayikh, sebuah gelar kehormatan yang menunjukkan ketinggian derajat mursyid tarekat. Beliau hampir mencurahkan seluruh waktunya untuk mendidik santri, menulis kitab, dan berdzikir. Beliau juga sangat peduli dengan kondisi bangsa dan negara serta jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU). Karenanya beliau dikenal sebagai ulama, pejuang dan aktifis organisasi. (hal 61) 

Sosok Kiai Haji Muslih Abdurrahman adalah putra kedua dari KH. Abdurrahman bin Qosidil Haq pendiri pondok Futuhiyyah yang terletak di Mranggen, Kabupaten Demak. Apabila ditarik ke atas bertemu sebagai garis dzuriyyah Kanjeng Sunan Kalijaga, sedangkan ibunya Nyai Hj. Shofiyyah binti Abu Mi’roj, Sapen Penggaron adalah Dzuriyyah dari Kanjeng Sultan Fatah, Bintoro Demak. Tentang tahun kelahiran beliau, banyak versi yang tertulis yaitu diantaranya menurut KH. Abdul Aziz Masyhuri dalam buku “99 Kiai Kharismatik Indonesia” tertulis tahun 1908 M, sedangkan dalam buku “Sejarah Seabad Pondok Pesantren Futuhiyyah” ditulis tahun 1908 M, Abdul Hadi Muthahar dalam buku “Syariat, Tarekat, dan Hakikat”menuliskan kelahiran KH Muslih adalah tahun 1912 M. Versi lain dalam buku “Futuhiyyah in Memory” tahun 1981 menulis bahwa kelahiran KH. Muslih pada tahun 1914 M dan tahun inilah (1914 M) yang juga sesuai dengan dua kartu tanda pengenal atas nama KH. Muslih. (hal 5-6)

Berdasarkan latar belakang dzuriyyah keluarga seperti yang dijelaskan di atas, maka Kiai Muslih muda mendapatkan pendidikan berbasis agama yang kuat dengan belajar di pondok pesantren dan menimba ilmu dengan para Kiai di berbagai daerah. Sedari belia Kiai Muslih sudah menunjukkan kemampuan belajar yang cukup bersinar sehingga disenangi oleh para guru yang membimbingnya. Salah satu bukti adalah ketika belajar di pondok pesantren Brumbung, asuhan KH. Ibrahim Yahya. Pada usia 15 tahun Kiai Muslih muda diajak KH. Ibrahim Yahya untuk nderekke (mengikuti) ibadah haji ke tanah suci. 

Ketika muda KH. Muslih termasuk pemuda yang sangat mencintai ilmu, beliau merasa selalu haus akan ilmu terutama ilmu agama. Tercatat ada beberapa pesantren tempat beliau menimba ilmu, diantaranya: (1) PP Patebon Kendal, Jateng, (2) PP Brumbung Demak, Jateng, (3) PP Mangkang Semarang, Jateng, (4) PP Tanggungharjo Grobogan, Jateng, (5) PP Sarang Rembang, Jateng, (6) PP Lasem, Jateng, (7) PP Tremas Pacitan, Jatim, (8) PPTebuireng Jombang, Jatim, (9) PP Banten, Jabar, (10) Belajar dengan Syekh Yasin Isa al-Fadani, Makkah, (11) Belajar dengan Sayyid Abbas al-Alawi di Masjdil Haram (hal 24). Disela kegiatan belajar di pesantren Kiai Muslih menyempatkan kembali ke kampung halaman, Mranggen, untuk membesarkan madrasah yang didirikan oleh orang tua. Bahkan Kiai yang menetapkan nama madrasah dengan nama Futuhiyyah hingga akhirnya dikenal di kalangan luas hingga saat ini.

KH. Muslih sangat aktif dalam menulis kitab sehingga sudah sangat banyak karya dari hasil buah pemikiran beliau seperti kitab manaqib diantaranya: 1. Manaqib An-Nurul Burhaniy, 2. Manqib Yawaqit al-Asani I Manaqib al-Syekh Abdul Qadir Jailani, 3.  Umdatu As-Salik fi Khairi Al-Masalik, 4. Al-Futuhat Ar-Robbaniyah fi At-Thariqat Al-Qadiriyah wa An-Naqsyanbadiyah 5. Ikilah Risalah Tuntunan Thariqah Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah Juz 1-2, 6. Wasailu Wushuli Al Abdi ila Mawlahu, 7. Inarotu Adz-Dholam fi Aqaidi Al Awam, 8. Hidayah al Wildan, 9. Dalailul al-Khoirat, 10. Nasrul Fajr Fit-Tawassuli bi Ahli Badr, 11. Innarotu ad-Daijur wa Ad-duja fi Nadzmi Safinatin Naja, 11. Tsamratul Qulub fi Auradi Thalaubati Ma’had Futuhiyyah Al Islamy dan kitab-kitab lainnya.

Drs. H. Agus Fathuddin Yusuf, MA dan tim penyusun buku biografi atau manaqib KH. Muslih Abdurrahman telah berhasil menyajikan sebuah karya manaqib yang sangat baik. Penyajian fragmen-fragmen perjalanan hidup KH. Muslih dengan sangat rapi dan runtut muai dari masa muda, masa belajar, masa mengabdi dengan ditambah ulasan-ulasnan kitab karya KH. Muslih. Tidak ketinggalan juga menceritakan fragmen perjuangan KH. Muslih dalam ikut berjuang menjaga Negara Indonesia di masa perang kemerdekaan dengan bergabung dengan pasukan Hizbullah Mranggen termasuk juga diceritakan didalamnya perjuangan KH. Muslih di masa pemberontakan PKI tahun 1965 dikisahkan secara baik.

Secara struktur atau sitematika penulisan, buku biografi ini terbagi menjadi VIII (delapan) bab yaitu:

BAB I Dari Mranggen Hingga ke Makkah

BAB II Gagasan dan Pikiran Kiai Muslih Abdurrahman

BAB III Aktivias Politik dan Organiasi

BAB IV Bentengi NKRI Bersama Pasukan Hizbullah

BAB V Hizib dan Wirid Untuk Menumpas PKI

BAB VI Kitab-Kitab Karya Kiai Muslih

BAB VII Testimoni Dzuriyah Keluarga 

BAB VIII Testimoni, Alumni, Santri dan Masyarakat   

Buku ini layak untuk dijadikan referensi bacaan agar pembaca bisa mengambil hikmah dari kisah perjalanan hidup sosok KH. Muslih Abdurrahman Mranggen, selain itu pembaca juga bisa meneladani pitutur dari beliau yang diselipkan di beberapa halaman khusus seperti: 

“Nak dadi wong NU, ya supaya sirah ngasi terompah”

 Artinya kalau jadi orang Nahdlatul Ulama (NU) supaya dari kepala sampai kaki, totalitas dalam pengabdian kepada NU. BBC - Blogger Bengkah Community

***

Aditya D. Sugiarso ( Penulis BBC )
Tinggal di Desa Wonosekar, Karangawen, Demak
Mahasiswa Pasca Sarjana Magister Manajemen (MM), Universitas Semarang (USM)

Biodata Penulis:

Nama : Aditya Dedi Sugiarso
No : 085641090490 (WA)
Alamat : Wonosekar RT 01/03, Kec. Karangawen, Kab. Demak – Jateng



0 Response to "Resensi Buku : Kiai Muslih Mranggen Sang Penggerak & Panutan Sejati"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel