Malam Jum'at Saatnya Sunah Rosul, Perlu diluruskan


Bengkah.com -  Pembaca bengkah.com yang budiman , baik hati, tidak sombong dan suka menabung, hari ini adalah hari kamis malam jumat, mimin jadi teringat sesuatu dan pengen megulas tentang hal ini. Nah sekarang mimin mau tanya kepada pembaca, kalau mendengar kata hari kamis / malam jum'at kira - kira apa yang ada di fikiran pembaca bengkah.com sekalian?? ( Jawab jujur dalam hati ya...) .

Beberapa tahun belakangan setiap hari Kamis tiba sebagian masyarakat bercanda satu sama lain dengan ucapan, “Sudah hari Kamis lagi, sunah rasul,” “Jangan ganggu, malam ini sunah rasul,” “Malam Jumatan, sunah rasul,” atau sedikit rasial “Ayo membunuh Yahudi,” dan banyak istilah lain dengan makna serupa.  Semua istilah itu kerap diartikan sebagai aktivitas hubungan suami-istri.
duh, becandanya kok gitu sih?, pasti pemikirannya pada nganu deh (hehehe).


Canda atau guyon semacam ini menjadi sangat lazim didengar seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang mempercepat peredaran pesan saat ini. Canda atau guyon sebenarnya tidak masalah dalam agama gaes .

Hanya saja kalau mau tahu kedudukan hukum agama sebenarnya, kita perlu mendapat penjelasan ahli hukum Islam terkait hubungan sunah rasul, malam Jumat, dan hubungan intim suami-istri. 


وليس في السنة استحباب الجماع في ليال معينة كالاثنين أو الجمعة، ومن العلماء من استحب الجماع يوم الجمعة. 

Artinya, “Di dalam sunah tidak ada anjuran berhubungan seksual suami-istri di malam-malam tertentu, antara lain malam Senin atau malam Jumat. Tetapi ada segelintir ulama menyatakan anjuran hubungan seksual di malam Jumat,” (Lihat Syekh Wahbah Az-Zuhayli, Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, cetakan kedua, 1985 M/1305, Beirut, Darul Fikr, juz 3 halaman 556).

Keterangan Syekh Wahbah Az-Zuhayli ini dengan terang menyebutkan bahwa sunah Rasulullah tidak menganjurkan hubungan suami-istri secara khusus di malam Jumat. Kalau pun ada anjuran, itu datang dari segelintir ulama yang didasarkan pada hadits Rasulullah SAW dengan redaksi, "Siapa saja yang mandi di hari Jumat, maka..." 

Dari sini kemudian sebagian ulama itu menafsirkan kesunahan hubungan badan suami-istri malam Jumat. Tetapi sekali lagi kesunahan itu didasarkan pada tafsiran/interpretasi, bukan atas anjuran Rasulullah secara verbal. Meski demikian, Syekh Wahbah sendiri tidak menyangkal bahwa hubungan intim suami-istri mengandung pahala. 

Hanya saja tidak ada kesunahan melakukannya secara prioritas di malam Jumat.
Artinya, hubungan intim itu boleh dilakukan di hari apa saja tanpa mengistimewakan hari atau waktu-waktu tertentu. Penjelasan kedudukan hukum ini menjadi penting agar tidak ada reduksi pada sunah rasul yang begitu luas itu.

Karena banyak anjuran lain yang baiknya dikerjakan di malam Jumat seperti memperbanyak shalawat nabi, membaca surat Yasin, Al-Jumuah, Al-Kahfi, Al-Waqiah, istighfar, dan mendoakan orang-orang beriman yang telah wafat. Sementara guyonan dengan istilah semacam ini tidak masalah. Kalaupun sekadar guyon, baiknya istilah-istilah ini cukup terbatas di kalangan orang dewasa saja. Wallahu a‘lam.

Nah semoga dengan uraian diatas semoga semakin menambah pengetahuan kita semua.
Intinya becanda boleh - boleh saja yang  penting jangan terlalu ya gaes..

BBC - (Blogger Bengkah Community)



Sumber : (Alhafiz K)

0 Response to "Malam Jum'at Saatnya Sunah Rosul, Perlu diluruskan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel