Kebudayaan Masyarakat di Bengkah Desa wonosekar Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak

Foto By Facebook Abu Alwi
        
Bengkah.com - Definisi dari konsep kebudayaan yaitu sebagai keseluruhan pengetahuan yang dimiliki oleh manusia sebagai makhluk sosial. Isinya adalah perangkat model-model pengetahuan yang secara selektif dapat digunakan untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan yang dihadapi. Manusia menciptakan budaya untuk mempertahankan hidup dari ancaman alam yang terkadang tidak bersahabat. Berguna juga untuk mendorong dan menciptakan tindakan-tindakan yang diperlukannya, menurut Parsudi Suparlan.

    Dalam buku universal categories of culture Koentjaraningrat, mengutip pendapat C Kluckon, bahwa di dunia ini terdapat tujuh unsur kebudayaan yang sifatnya universal, yaitu : sistem religi, sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian atau sistem ekonomi, dan sistem teknologi.

    Masyarakat Bengkah memiliki tujuh unsur kebudayaan di atas, walaupun terdapat beberapa perbedaan / variasi  kebudayaan sesuai dengan latar belakang masyarakatnya. Oleh karena itu, penelitian deskriptif antropologi ini akan membahas salah satu kebudayaan masyarakat di dukuh Bengkah Wonosekar, kecamatan Karangawen, kabupaten Demak, yang umumnya berlatar belakang suku jawa. Dan akan diperinci tiap unsur kebudayaan universal didalamnya.

    Garis keturunan masyarakat Bengkah yang dianut adalah garis keturunan bilineal, yaitu seseorang akan masuk keluarga ayah –ibunya. Ikatan kekerabatan luas atau keluarga besar masih kuat di dukuh bengkah.


1.    Agama Islam merupakan agama yang dianut oleh sebagian besar masyarakat di dukuh  Bengkah. Hal tersebut tampak nyata pada bangunan-bangunan tempat beribadah bagi orang-orang islam. Di samping agama islam, terdapat juga agama lain yang dianut masyarakat Bengkah, yaitu, agama Kristen. Namun demikian presentase masyarakat penganut agama selain Islam bisa dibilang sangat kecil. Bangunan-bangunan tempat beribadahnya pun (kuil, gereja, dll) tidak ditemukan di desa Bengkah ini.

    Masyarakat bengkah mengaitkan upacara keagamaan dengan “selametan” yang antara lain sebagai berikut:
a.    Selametan dalam rangka lingkaran hidup seseorang, seperti: tujuh bulan kelahiran,  khitanan, upacara perkawinan, upacara kekah (aqiqah), upacara khatam alquran, upacara kematian, serta upacara berkala(tahlilan) setelah kematian.
b.    Selametan yang berkaitan dengan kehidupan dukuh seperti:
1)    Bersih desa
2)    Penggarapan tanah pertanian
3)    Masa tanam & masa panen
4)    Selamatan untuk memperingati hari besar islam, seperti :
a)    Maulid nabi Muhammad SAW (Mulutan)
b)    Isra’ Mi’raj
c)    Idul fitri & Idul Adha
d)    Bulan Sya’ban  (Sya’banan)
c)  Selamatan pada saat yang tidak menentu berkenaan dengan kejadian-kejadian, seperti : menempati rumah baru, menolak bahaya, mempunyai kendaraan baru dll.


    Mayoritas masyarakat bengkah yang menganut agama islam, maka upacara-upacara keagamaan selain islam hampir tidak pernah dilaksanakan di desa bengkah. Dukuh Bengkah masih terdapat musholla-musholla yang digunakan sebagai sekolah agama dalam bentuk dan kegiatan yang sama dengan pesantren. Pelajaran agama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan oleh seorang kyai atau seorang ustadz.

2.    Secara administatif dukuh bengkah mengikuti administasi yang ada di kelurahan wonosekar. Bengkah di pimpin oleh kepala dusun (bekel). Bengkah memiliki beberapa organisasi kemasyarakatan baik organisasi kegamaan maupun kepemudaan. Organisasi keagamaan meliputi: jamaah tahlil, jamaah yasin, jamaah manaqib, jamaah pidak, jamaah fadhilah yasiin selanjutnya untuk organisasi kepemudaan meliputi : Beyo ( Bengkah youth Organitation), Pemuda Al Hikmah, PPT (Persatuan Pemuda Tengah), Jamaah Rebana Adz Dzikro, BBC (Bengkah Blogger Community)

3.    Bidang pengetahuan di dukuh bengkah di dukung oleh beberapa infrastruktur pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan adanya lembaga pendidikan yang ada seperti : Madrasah Diniyah al Uswah bengkah terletak di bagian selatan desa berdampingan dengan Musholla Nur Hikmah, Ponpes Ad Dimyatiyah terletak di Tengah desa berdampingan dengan masjid Jami’ Baitul Amin, PAUD Insan Mulia terletak di bengkah bagian Barat, TK Sekarjati 2 terletak di bengkah bagian utara, MI At Taufiqiy terletak di bagian barat pojok desa.

4.    Penggunaan bahasa di dukuh bengkah pada umumnya menggunakan bahasa jawa pada umumnya seperti ngoko, krama alus, krama inggil, dan bahasa indonesia.

5.    Kesenian yang ada di dukuh bengkah yang mulai berkembang beberapa diantaranya : Rebana yang akrab disebut dengan “Terbangan”, Seni Kaligrafi yang sudah dikembangkan salah satu seniman didukuh bengkah, Seni Qori’, Seni tari Zipin, Seni Ukir bahkan terdapat pula Seni Stand up Comedy.


6.    Masyarakat dukuh bengkah mayoritas bermata pencaharian dibidang pertanian. Seiring dengan perkembangan zaman berkembang pula sistem ekonomi yang ada di masyarakat tersebut, seperti: UMKM, Buruh Perusahaan dan Bangunan bahkan banyak generasi millenial yang menekuni bisnis Online.

7.    Berbicara mengenai teknologi, dukuh bengkah merupakan salah satu desa yang tidak mau ketinggalan. Dalam hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa content creator seperti : Youtuber, Blogger dan online shop bahkan dalam bidang pertanian sudah mulai beralih dari metode tradisional menggunakan teknologi modern.

    Itulah gambaran kebudayaan yang ada di dukuh bengkah yang  kami terima dari beberapa sumber yang kami terima. (BBC - Bengkah Blogger Community)


0 Response to "Kebudayaan Masyarakat di Bengkah Desa wonosekar Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel